Sabtu, 31 Maret 2018

Goresan Penamu

Yuuk..kita menulis bersama..dan Abadikan bersama..


Omah Keong Kreasi Seni, kali ini ingin tampil dengan sesuatu yang berbeda..

Omah Keong Kreasi Seni yang biasanya menampilkan Puisi karya karya pribadi dan monopoli hanya karya Penulis Omah keong sendiri , kali ini mengajak kepada rekan rekan pencinta puisi untuk ikut menampilkan karyanya dalam blog Omah Keong.
dengan tidak meninggalkan etika seni dan norma norma hukum yang ada.
Omah keong dalam menampilkan karya karya sahabat sastra, Omah keong akan menampilkan tulisan tulisan karya rekan rekan pencinta puisi dengan Original sesuai napas dan gaya penulisnya tanpa edit kata , judul dan lainnya.. Omah Keong Kreasi seni dengan penghargaan yang setinggi tingginya pada rekan/sahabat puisi tetap aka menampilkan nama penulisnya berikut biodata penulisnya secara Singkat.
Blog dalam Tampilan spesial dari Omah keong kali ini adalah bertujuan untuk memperkaya dan membangun kecintaan kita pada puisi dan menanamkan budaya menulis . 

Yuuk kita mulai menulis bersama ..
Kirimkan karya karya puisi sahabat sahabat puisi Omah Keong r ke E- mail : Aryohandoko25@gmail.com
Temanya bebas bebas aja tapi Sopan dan Santun.
Terima kasih untuk semua sahabat sahabat penulis yg bersedia mengabadikan tulisanya bersama Omah Keong.

"Rubah Dunia ini dengan Goresan Penamu".





AKU SEPOTONG PUISI

OLeh: Aryo.H

Aku sendiri berdiri tanpa penyangga..
Tak perlu kau iba.

Bermilyar milyar kata kupunya..
tak perlu kau puja.

Indah terangkai mengiring sukma..
tak minta kau puji..

Aku bukan penjaja kata...
Yang butuh kau beli.

Simpan saja kocekmu..tak hasratku menyentuhnya.

Aku hanya suka senyumu..kala goresanku mampir dibola matamu..

Aku bukan Sayembara.. yang bisa menang atau kalah..
Bukan juga kalimat adu.. yang punya lawan tuk diseteru..

Aku hanya berpatah patah kata yang harap dunia tersenyum..

Sajianku membawa suka, menghapus duka..  Menjanjikan rindu menyemat haru..
Menyulut semangat melawan takut..
Membelai jiwa jiwa yang gundah...

Meski kuhanya sepotong puisi,.
Pekiku setara halilintar.. menguncang gunung .
Sapaku selembut kabut.. selimuti hati nestapa.
Ucapku bak buluh perindu..merayu, merajut cinta.

Aku ada dan terus ada..hingga terbawa ke batas nirwana..

Meski ku hanya sepotong puisi.






Jumat, 30 Maret 2018

MENCARI TUHAN


SENDIRIKU.

Sendiriku dalam doa adalah kebersamaanku bersama Tuhanku.

Kesendirianku dalam doa adalah hakikat sejatinya hidup.

Sendiriku adalah lembar catatan Tuhanku untuk aku.

Sendiriku dalam renungan temuin tujuan Tuhan ciptakan aku..

Dalam gelap atau dalam terang , aku tetaplah hambaMu..

Ampuni aku yang belum mengerti aku..

***

Rabu, 28 Maret 2018

MERINDU


MERINDU.

Katakan pada rembulan diatasmu maka rembulan akan mendekat padaku tuk bercerita tentang kamu..

Katakan pada angin yang meniupmu maka angin akan membisik ketelingaku ceritakan kabarmu malam ini..

Katakan pada bintang yang bertabur diatas tidurmu , maka gugusan bintang akan mengajaku bermimpi tentang kamu..

Meski kau nun jauh disana..bumi kita masih satu.. katakan saja pada dunia kalau kini sedang merindu..

Aku merasakan apa yang kau rasakan meski kita tak satu..

OMAH KEONG
26 April 2018

Kamis, 15 Maret 2018

Candu Cumbu Penari

Cantik parasmu menebar pesona putri khayangan.
Halus kulitmu menjerat hasrat mata memandang.
Merekah senyum tawamu 
tawarkan rindu bercumbu.
Lekuk tubuhmu pemicu hasrat pacu jantungku.
Kau buat mimpi tiap lelaki.
Bermimpi untuk terus bermimpi..
Kutunggu dibelakang panggungmu Penari.



***
DEWIKU

Sungguh
Tak bisa ku lukiskan dengan kata kata karena kau lebih indah dari sejuta kata..
Tak bisa ku bayangkan bagaimana ku harus memulai untuk mengawali untuk kumemujimu indahmu lebih sempurna dari sejuta pujian.
Ku tak sanggup untuk tak sanggup mencintaimu
Dewiku
Cahayaku
PATAH PENCIL

Aku menulis tanpa sekolah
Jikalau semua berpikir harus, maka aku hanya akan jadi sampah.
Sampah yang terbuang Sebelum sempat terbaca..
Sebelum sempat terlihat..
Sebelum sempat dimengerti..
Aku juga tak mengerti.,
Juga tak minta tuk dimengerti..
Pinsilku biarlah patah, patah tuk menulisi kertas kertas yang terbuang ..

Omah keong
Menulis.
Pas di tengah tengah Maret '2018.

Bukan puisi sekolahan.
Bukan untuk minta dimengerti.

Kekasih menulisi diantara buku buku bambu..
Tentang cinta dan rindu..
Tak perlu kekasihku ratapi rembulan yang berlalu..
Dekapmu dalam pelukanku lebih bermakna dari pada kau menangis..
Tinggalkan yang lalu..
Lupakan yang kemarin..
Jangan lagi petik dawai itu bila hanya menambah luka dihati..
Kekasih menulisi diantara buku buku bambu, tentang kita, tentang kau dan aku.


Rabu, 07 Maret 2018

Perawan desa

Ikat simpul rambut pita merah jambu, dikepang kepang dua, berayun ayun diterpa angin.

Kain kebaya corak mawar melingkar pinggul berlekuk..,
dilenggak lenggok langkah bak penari.

Halus jemari tangan bermain air tepian sungai, duduk dipundak batu..,
dipercik percik perahu kertas.

Sayup sayup seruling gembala, menambah riang pelangi senja..,
mengusir camar, dikepak kepak sayap beriringan.

Duhai cantik nian perawan desa, lesung pipit hiasi senyum bak delima merekah.., jadi candu impian tuk meminang.


Dari balik bukit cemara
aku memandang.

OMAH KEONG, KREASI SENI.
Tuk hari Peremuan sedunia.
8 Maret 2018




Selasa, 06 Maret 2018

PUJANGGA LUCU

PUJANGGA LUCU

Tanpa lelucon kutertawa sendiri, lihat dunia katanya sudah terbalik.
Aku tertawa yang harusnya menangis..
Aku menangis yang harusnya tersenyum..
Aku tersenyum yang harusnya terharu..
 Aku terharu yang harusnya marah..
Dan ..
Aku marah ketika semuanya tersenyum..
Tak harus begitu harusnya..

Kenapa idialisme kau gadaikan, perjuangan kau hianati, keindahan kau kotori, sejarah kau permainkan..
Pujangga bukan penjaja kata , seperti tukang kayu yang harap dibeli untuk kapak dan gergaji..
Hai penyair penyair muda apa kau kehilangan arah, atau akalmu telah terbelah..?
Kau hianati angin yang berhembus. Kau dustai Ombak yang bergulung..
kau nistakan bulan bintang yang tersenyum.
Karyamu napas alam, berbisik liwat angin yang berhembus..
Kekuatan katamu karunia Ilahi..bukan untuk jual beli.

Senin, 05 Maret 2018

DONGENG CINTA 2

PUPUS SETIA

Ketika kau lepas genggaman tanganku..
Terlepas juga cincin dari jari manismu..
Jatuh ketanah bergulir ke jurang perpisahan..

Apa mau dikata, kita sama sama bungkam..
dalam tanya.

Ketika ku basuh butir air mata dipipimu.
Tertutup pula hati yang lama menagih janji..
Janji setia tinggal membekas dibibir..
Bersama asa yang tak lagi berharap..
Kembali.

Gugur bunga setaman,layu sebelum berkembang..
Cinta yang lama ditanam bersama, lepas akar dari tangkainya..
Mati .. mati dan tak ada pelaminan yg dinanti..

Mungkin kuharus bunuh cinta dihati..
Pupus sudah segala asa untuk setia
Bersanding
Kasih.



PUPUS SETIA

Puisi ini menceritakan tentang dua sejoli yg telah lama menjalin kasih, janji setia hingga kepelaminan ..
Tapi apa mau dikata, jodoh tak berpihak pada mereka..gugur bunga setaman, layu sebelum berkembang..
Masing masing mencari jalannya sendiri..karena orang tua sigadis telah memilihkan anaknya pada jodoh yg lain..
Mati, mati akar terpisah dari tangkainya..semua asa hilang bersama jatuhnya cicin pengikat dua hati yg tak lagi bersama..hingga dibunuhnya cinta dihati.
Jodohnya pergi bersama mimpi mimpi orang tuanya.



Sabtu, 03 Maret 2018

Dongeng Cinta


PUTUS
Cinta Semusim


Saat itu guntur mulai dekati  rembulan, awan hitam turut selimuti malam, langit menjadi gelap, sepekat hati yang berduka..

Burung burung malam bersahutan , terbang kesana kian kemari, pertanda mendung tak bertepi, hingga murung tak  terbendung ..

Pucuk pucuk pinuspun bergoyang, dihembus angin yang meronta, seiring gerimis jatuh sebutir, bersama tetes air mata yang berlinang..,

Bidadari tak ayal dirundung malang..,
selendang sutranya tak bisa membalut duka..,
duka karena luka asmara,
kekasihnya ingkar janji..
Diputus cinta semusim.


Hari Kelahiran.

Hari kelahiran

Tangis pertama bayi mungil adalah sastra terindah yang menyeruak telinga sang bunda..

Helaan napas bukaan terakhir sang bunda adalah bisikan doa pertama bayi suci dilahirkan..

Kelahiran bukan tanpa iring ketulusan ..

Dekap erat sang bunda selimut bahagia..
Kecup dipipi belaian sayang sanubari..


Selamat datang bayi mungil..dunia tersenyum menyambutmu..





Rabu, 28 Februari 2018

Hati Bicara

Cerita dalam
Puisi
1
Menceritakan tentang cinta yg hilang dipangkuan.
Betapa
amarahnya yg harus dipendam
Sedang ia rasakan kekasih cintanya pudar
Karena

KEKASIHNYA SELINGKUH

Dingin ..
Dingin aura diwajahnya,kekecewaanya dalam..
Ditatap wajah kekasihnya di pangkuan.. seperti tak lagi percaya..
Dipeluk, dilepas, dipeluk, lalu dilepas tanpa ingin memeluknya lagi.
Wajahnya lembab tanpa ekspresi...

Semua ceritanya bohong..
Semua ucapanya dusta..
Semua bisikanya palsu..
Semua rayuanya nista..

Lelaki diam seribu bahasa.. memendam amarah yang tak terucap.. meski kekasihnya tetap bersandar dipangkuan..
Dadanya berdegup kencang bukan karena hasrat yang membara..
Napasnya diburu bukan karena asmara..
Lelaki itu marah..
Cintanya hilang dipangkuan..
Karena dia tau,
Kekasihnya Selingkuh.
***

2
Cerita tentang sahabat sahabat muda.

SAHABAT PERGI

Tak terasa bulan berlalu..
Disudut kehampaanku terpaku bisu..
Sendiri berteman sepi..
Sahabat pergi teman berlalu..

Satu persatu larut membawa diri..
Serasa hilang separuh hidupku,
Sahabat pergi entah kemana ..
Kini tinggal kusendiri, berteman lembab dan angin malam..

Bersedih bale bambu dan kursi kayu,disudut cengkrama warung malam..sebab hutang canda tak terbayarkan..

Semoga kita jumpa lagi kawan..mengenang masa kita bersama..
Dulu kita muda
          ****







Senin, 26 Februari 2018

Kumpulan puisi bag 7



MENCARI TITIK TERANG

RINDU DESAKU

Tinggal Selogan rindu..
Gemah lipah loh jinawi,Tanah kita tanah syurga ..
katanya tongkat dan kayu jadi tanaman, tapi kini kering kerontang dan sempit..
Tak lagi ada nyanyian gembala..
Tak lagi pipit menari..
Semua tinggal cerita.

Katanya..
Tanam padi tumbuh padi
Tanam jagung tumbuh jagung
Tanam tebu tumbuh tebu.
Semua tinggal cerita..

Seperti sapi dicocok hidung..
Dibuai manis mulut mulut leher berdasi..
Sawah ladang tak lagi basah..
Dam dam tak lagi mengairi sawah..
Caping caping telah ditinggalkan..
Petani kini tanam pasir dan batu..

Tanam pasir dan batu tumbuh Dinding ..
Dinding pemisah..
Antara dulu dan sekarang..

Aku rindu desaku yg dulu.

Gerus modernisasi
27 Feb 2018
OMAH KEONG
*****



Pat Pat Gulipat.

Wajah wajah berwibawa,
Suka pat pat gulipat..
Dibawah meja.dibalik buku buku sangsi..

Undang undang di buat untuk dilanggar, Peraturan dibuat tuk mengintai pelanggar..
Pelanggar dapat, periuk nasi melimpah..

Pat pat gulipat jadi permainan para petinggi, Jadi alat para pelaksana, jadi senjata para pelanggan, jadi tontonan para pemirsa..

Pat pat gulipat jadi budaya, lebih budaya dari budaya...
 Semua orang tahu, semua orang paham, Semua orang mengerti, semua orang tutup mata ..

Negeri ini sekarang di jajah Pat pat gulipat.

Brantas Korupsi
Sampai Akar akarnya.



Minggu, 25 Februari 2018

Misteri

Dari salah satu situs peninggalan jaman Belanda.

Tampak sebuah danau yg indah yang di bendungi Dam yang di buat pada masa kolonial Belanda.
Letaknya pada perbatasan Bandung dengan Garut , danau yg indah cantik dan menawan ini belum Banyak di kunjungi wisatawan karena letaknya di dataran tertinggi di daerah Pangalengan dengan nama Situ Ceulenca.

Konon diatas Dam pernah terjadi perebutan kekuasaan wilayah perbatasan antara para penguasa Garut dgn Penguasa wilayah Pangalengan..dengan bertarung adu kekuatan dan kesaktian para jawara inilah yg meninggalkan kisah teng jawara bernama Abah Soka, karena kekalahanya melawan jawara jawara dari Garut maka melahirkan sumpahnya yg konon sampai kini tetap menjadi misteri yg belum terungkap kebanarannya..
Apa yg menjadi
Misteri ?
Blog ini akan menelusuri lebih lanjut, sekaligus memperkenalkan bagaimana indahnya Situ Ceulenca dan keunikan rumah rumah peninggalan belanda di wilayah tersebut.

Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami, sebelum berlanjut kisah legenda yg ada di Situ Ceilenca , penulis mohon maaf apa bila ada kesalahan akibat kekurangan tahuan penulis, untuk sementara ini niat baik penulis adalah untuk memperkenalkan situs wisata yg sangat bagus untuk dikujungi wisatawan luar maupun dalam negeri.
Wisatawan dlm foto;

Sisi seberang danau..

Dari pintu masuk diatas Dam terpampang nama Dam yg dimaksud



Keindahan laksana lukisan Alam.

Februari 2018
Dokumentasi Omah Keong

Rabu, 21 Februari 2018

Sisi Lain


Saksi kamera hp dlm sebuah produksi film horor.


Tak semua bisa melihat
Tak semua bisa merasakan
Tak semua bisa percaya
Hadirmu jadi misteri yang tak pernah terungkap.

Tulisan dan foto ini adalah pengalaman pribadi. Bukan untuk di perdebatkan...

Percaya tidak percaya , adalah menjadi Hak anda sepenuhnya..
Foto ini diambil dari sebuah proses produksi film Horror, yg memang sengaja mengambil set di lokasi lokasi Extrim..

Dari sebuah hutan pinus di dataran tinggi jawa barat...

Sekitar tengah malam. Ketertarikan untuk mengabadikan kegiatan produksi film 20 Peb 2018.
 Menghasilkan sebuah misteri antara percaya dan tidak.

Ketika semuanya lengah Dia ada diantaranya..

Kehadiranya tidak mengganggu produksi, meski sebelumnya terjadi hal hal yg diluar logika pada lokasi sebelumnya..

Foto. 1.
Foto yg diambil dari kamera handphone dari dalam mobil. Tanpa di sadari para kru..

Foto 2.

Hasil kerat foto 1 untuk tampil lbh jelas.

Percaya atau tdk adalah hak masing masing orang..

Bagaimana kelanjutanya.. Keterangan foto ini..?.
Menjadi rahasia yg belum terungkap.



Kamis, 15 Februari 2018

Menata kata 1

Memaki Sombong.

Nadi masih berdenyut, Jantung masih berdetak...
Kau tak sadarkan diri...

Menata hari tanpa hati,
Berjalan congkak bahu terangkat.
Tanpa senyum, tanpa sapa..

Kau mati suri,
Hati membatu,
Otakmu membeku...

Kau lupa matipun tak gali lobang sendiri, Tandupun tak jalan sendiri..

Dunia ini bukan milikmu sendiri..

Pangka Peb-2018
****

JEJAK SANG IDOLA

Meski sakit dibadan tak hiraukan...
Senyum anak anak belia ditengah hujan lebat..
Tak perduli basah sekujur tubuh..
Hingga lupa kekasih yang di tinggalkan..

Berita kabar dari kawan..
Ada yang masuk parit kemarin..
Berita kabar dari kawan..
Ada yang terpaksa ditandu kerumah sakit..

Meski badan tercabik cabik waktu..
Meski tubuh dihempas hempas ruang..
Gadis gadis belia itu rela diperdaya hasrat..

Tekadnya tak pernah redup..
Sebelum mentari terbit dipacu roda hingga batas kota..

Demi mengejar jejak Sang Idola..

Menanti Mereka Datang. 
Dari Gedung Tua
Pangka, 17-Peb-2018
Slawi Jateng.

Sabtu, 03 Februari 2018

Ayah

Wahai anak anakku.
Gapailah cita citamu setinggi langit..
Anakku..
Maafkan Ayah yang tak bisa memberimu banyak...
Ayahmu hanya bisa berdoa agar kau sukses kelak...

Air mata Ayah hanya untukmu anak anakku...ketika org menghinamu...

Senyum Ayah hanya untukmu anak anaku ...ketika org menyanjungmu...

Ayah Tak minta apa apa dari kalian.. Senyum kalian adalah Bahagiaku..
         ***


Figur seorang ayah tidak selalu jadi idaman bagi anak anaknya.
Senyumnya selalu tersembunyi dibalik punggung seorang ibu..
Air matanya selalu tersimpan dalam lubuk hatinya yg terdalam..
Kasih sayangnya tak sehangat seorang ibu.
Tapi taukah kita kalau Ayah itu selalu berjuang tuk anak anaknya..?!" Tanpa keluh kesah..tanpa pamrih..tanpa harap kembali..
Ayah memang tak seteduh ibumu.. Tapi ayah akan setegar batu karang memahan ombak bagi anak anaknya.

Doa seorang ayah untuk anak anaknya akan sedasyat halilintar . Sebanyak buih ombak dilautan..
Ayah tak sedekat ibumu..tapi Ayahmu lebih dekat dihatimu.
Sepanjang masa..sepanjang hayat.

Kamis, 21 Desember 2017

Menyulam Kata bag 2



Jelang Keabadian Cinta

Dulu...
Saat kau rebah pipi dipundakku, kau bilang rindu setengah mati..
Kusambut jemari tanganmu, kubilang kucinta setengah mati..

Masih teringat remajaku dan remajamu..
Senyum manis dibawah kerling matamu menggoda tuk selalu menyapa..

Kau masih tetanggaku kala itu ..
Ujung gang dan pagar rumahmu selalu membuat degup kencang didadaku..

Indah siang semarak malam.. tak pernah pudar sepanjang waktu..
Tiada hari tanpa hias namamu..
Rindu berbalas rindu..
Cinta berbalas cinta..
Dunia benar milik kita berdua..membuat iri Dewa Dewi..

Hingga kita terlupa..

Kini...
kita tlah beranak cucu...

Rinduku masih seperti dulu saat pertama kukatakan Sayang, kulihat rona merah dipipimu..membuat hatiku melambung keangkasa..
Menembus indah nirwana..


I LOVE U ANNA.
Semoga terjaga keabadian cinta kita.

Tuk istri tercinta
Dipenghujung Desember 2017.




Kamis, 23 November 2017

Menyulam kata bag 1

Bag 1

Pengantar tulis
Tak akan sukses sebuah karya bila dibangun tanpa hati.
****
Ditinggal kekasih.

Dunia ini akan berhenti berputar karena kau tak mau lagi tersenyum..

Gunung es akan segera mencair karena kau tak mau lagi temui aku..

Angin tak lagi mau berhembus sejukkan hati karena kau mulai tinggalkan aku..

Sendiri aku berdiri tuk menanti , duduk bersimpuh tuk memohon.. bergulir air mata penuh harap.. 

Kemana ... kemana lagi..?
Ku harus mencari..sedang kau bukan yang dulu lagi...

Akupun akan segera mati.


***
Tergoda

Maafkan aku yang tergoda..
Aku tak santun memasuki lembaran hidupmu..

Kesendirianmu mengusik pikiranku.. 
Aku mengotori lembaran putih buku harianmu..

Ternyata kau muda belia ...
Cantikmu tertawa diantara sebayamu..

Haruskah aku mengurung rasa.. 
Karena jarak usia memisahkan kita..

Kau sendiri sedang aku tak sendiri lagi..
Adilkah aku bila berbagi cinta
***

SENJA 

Kenapa harus senja..?
Aku gak suka senja...tapi banyak orang awali puisi dgn Senja..
Ada apa dengan senja..?
Senja itu tua.
Senja itu akhir.
Senja hampir tak guna.
Kenapa org suka senja..
Sebentar aku renungi ..ada apa dengan senja..


     Dik...

Seuntai kata terangkai indah atau tajam menyiksa pastilah keluar dari sekongkolnya hati dan pikiran, membawa hasrat tuk menuliskan barisan kata sebagai ungkapan.
Kini hasratku telah mulai hendak menepi , tapi tepian mana tempatku hendak bersandar..
Dik...
Tunjukan padaku didermaga mana engkau akan menanti ?
Biar kucoba merapat dan menepi sebelum hasrat ini lenyap diterjang badai ditelan ombak...
Lekaslah tunjukkan didermaga mana kau berdiri..
Ku akan segera menepi..

Rabu, 08 November 2017

BIODATAKU .



AKU SEPOTONG PUISI.

Aryo Handoko
         
Aku sendiri berdiri tanpa penyangga..
Tak perlu kau iba.
Bermilyar milyar kata kupunya..
tak perlu kau puja.
Indah terangkai mengiring sukma..
tak minta kau puji..

Aku bukan penjaja kata...
Yang butuh kau beli.
Simpan saja kocekmu..tak hasratku menyentuhnya.
Aku hanya suka senyumu..kala goresanku mampir dibola matamu..

Aku bukan Sayembara.. yang bisa menang atau kalah..
Bukan juga kalimat adu.. yang punya lawan tuk diseteru..
Aku hanya berpatah patah kata yang harap dunia tersenyum..

Membawa suka menghapus duka.. Menjanjikan rindu menyemat haru..
Menyulut semangat melawan takut..
Membelai jiwa jiwa yang gundah...

Meski kuhanya sepotong puisi,.
Pekiku setara halilintar.. menguncang gunung .
Sapaku selembut kabut.. selimuti hati nestapa.
Ucapku bak buluh perindu..merayu, merajut cinta.
Aku ada dan terus ada..hingga ke batas nirwana..


  Ujung Pena
  8 Nov 2017
Omah Keong.


NEBENG HALAMAN
JUDUL : Foto Bareng Budayawan
Butet Kertarajasa.



Ada aroma tak sedap dibumi Nusantara ini, ketika persatuan fan kesatuan di uji.. tdk ada kata lain selain Lawan..!!

"INDIKASI"

Kami rakyat Indonesia
Kami tdk perlu tau Bapak bapak ini dari mana...?!"
Tolong pandang kami .!!"
Tolong hargai kami .!!"

Kami rakyat Indonesia tidak ingin di adu domba..
Kami memikirkan masa depan anak cucu kami..
Masa depan Ibu Pertiwi..

Siapapun yg ingin hidup damai, kami sahabat sejati...
Siapapun yang ingin adu domba..maka kami akan Perangi.
Sampai titik darah penghabisan..
Sampai akhir hayat dikandung badan..

Ini Negeri kami. Tumpah darah kami...Harga diri kami...Sampai akhir hayat KAMI..!!!"

Kami beda dalam pilihan
Itu biasa.. Tapi kami pribumi.. Tetap untuk NKRI..!!!"....Harga mati..!!!"

Tolong Pandang Kami.. !!"
Jangan usik kedamaian kami...!!".
Jangan usik kerukunan kami...!!"
Jangan campuri rumah tangga kami..!!".
Jangan bodohi kami..
Kami akan Lawan..!!".
Indikasi.

Bismillahirohmannirrohim..
3 Mei 2019.
PRIBUMI



Selasa, 07 November 2017

Kumpulan Puisi bag 6

Kumpulan Puisi bag 6

Minggu ini
.
Nuansa khatulistiwa.


Gatot kaca mencari cinta, terbang rendah dibawah awan..,
awan bersulang payungi bumi..,
bumi tersipu senyumnya manis berseri secerah hari.

Bidadari bercanda riang..beradu percik air dipancuran, melepas jarik bersulam sutra.. seperti enggan kembali kekhayangan..cintanya terpaku pasak batu karang..

Begitu indah bumi pertiwi..ramah alam sahabat insan.
Tak lepas mata memandang bersama kaki bukit berendam dipantai. Seakan menggeliat digoda ombak bergulir..

Burung burung berterbangan, dilambai lambai sayapnya mengajak nelayan untuk melaut..seiring mentari diufuk senja hendak juga turut berendam disamudra..

Di hembus semilir angin. sejuk mengayun ayun nyiur laksana dansa iramakan nyanyian lagu ibu pertiwi..dihembus angin syurga...
Begitu indah alamku INDONESIA.

I LOVE INDONESIA
7 NOV 2017.
Aryo Handoko.


*****
Biar mereka hidup seribu tahun lagi..

POLITIK ITU KEJAM

Jangan salahkan aku. Hanya karena mencium aroma busuk. Hanya karena melihatmu..

Ketika mesin mesinmu bergerak ramah.. tersenyum renyah.. rakyat kau jadikan korban setiiamu..

Kemiskinan dari kaumku, sengaja kau jadikan peluru dan bubuk mesiu.. demi uang dan kekuasaan..seperti kau lupa Tuhanmu..

Demi harta , tahta dan kekuasaan, raja raja kecil kau ciptakan... tumbalnya anak anak Bangsa..

*****

Ambisi

Menjaring suka menampung benci..
Seperti mengasah dua mata pisau..
Demi populeritas dimanis manis dengki..
*****


Sabtu, 28 Oktober 2017

Kumpulan Puisi bag 5

Bag 5
Minggu ini.
**
ERA KEPALSUAN

Ternyata semuanya sama..
Sama sama tak mau disamakan..

Kesucian sudah jadi ceremoni ...
Ketaatan sudah jadi properti ...
Hidup seperti sebuah tontonan ..

Semuanya Palsu,
Sandiwara sandiwara dimana mana..
Yang pintar menipu yang bodoh ,
Yang bodoh memperdaya yang lemah..
Yang lemah diam menanti keadilan ..

Semua kepura puraan..
Cukong cukong kaya kemana mana pakai celana pendek..
Pemuda miskin merampok hanya untuk beli celana panjang... Logika Dimana ? Mana logika ?

Akademisi dan pakar pakar bicara soal keadilan.. dicibir anak desa penggembala kambing.. "Omong kosong katanya..".
Bicara keadilan kog dikursi empuk.. titel dan jabatan yg jadi jaminan kebenaran..??
Itu saja tak bisa adil.

Lain lainnya tak ada yang lain..semuanya sama.. sama sama..ya sama saja.
"Kepalsuan..!!".

*****

Semangat Renta Desa Tua.

Napasnya tersengal sengal ditutupi senyumanya yang tersipu sipu...
Batas langkahnya yg tak jua terlampaui..ia tetap tegar hadapi masa yang menarik kulit hingga keriput tulang pipinya...
Tua renta yg tak muda lagi masih saja memikul beban keluarga menembus kabut pagi, tertatih tatih setapak demi setapak tetap setia jalani hidup..
Wajah pagi disimpang pasar desa tanpa deru sedan dan debu jalan.. hening  , sunyi , senyap..adalah kebahagiaan desa yg tak terbayarkan meski dengan intan dan permata..
Berjuta kenang tentang leluhur yang tak pernah hilang .. Desa Nenek Moyangku..abadi hingga zaman terus berganti.

****

GENGSI YA..

Cinta kuburu ,dia sembunyi..
Cinta kukatakan, dia membungkam..
Cinta kutinggalkan dia menghampiri..

Kepura puraan cinta pengikat setia...
Kejujuran cinta pembalut prasangka...

Kesetiaan hanya ada dalam butiran air mata..
Kau dapati setelah semuanya pergi..

**



Ilusi sang Kekasih.

Malam tercipta tuk ku kangeni kamu..
Siang terhampar tuk ku buru cintamu..

Dunia ini sempit , kemana kau pergi kan kutemui bayangmu..
Tak ada tempat tuk bersembunyi..
Karena hatimu hatiku..

**

Rabu, 04 Oktober 2017

Kumpulan Puisi Bag 4


PENGHIANATAN BERDARAH.

Sekarang orang menyebutnya G 30 S PKI..
Merinding sekujur tubuh.. bila ini diucapkan...

Semua kata tertahan dikerongkongan..
Semua mata beradu pandang, ragu menatap..
Semua jantung berdegup tak beraturan ..
Sikut bertemu sikut, untuk saling curiga ..

Lembaran putih , penuh noda darah , yang tak mungkin dilupakan ..
Sejarah hitam ,kotori cengkeraman Garuda ..

Semua marah..
Semua berang..
Semua mengutuk..

Tujuh putra terbaik bangsa usai tunaikan janji bakti.  Penghianatan Berdarah.

Malam itu tidak hening, burung hantu dan lolong anjing sesekali terdengar, iringi ketakutan anak anak di pangkuan ibunya..

Sayatnya masih terasa, perih didada..
Jerit tangis penderitaan, masih terdengar..
Pekik doa tak henti henti di panjatkan..
Mengiringi pemakaman.

Ibu Pertiwi menangis..,
Garuda merintih tersayat..!!,

Pancasila tercabik, robek silanya...,
Indonesia berduka..
air mata basahi Sang saka..

Merah Putih bertabur kembang kematian..
Dari ulah, tangan tangan jahanam.....
Dari olah,  otak otak Durjana.....
Gerakan buas Predator yang tak bernaluri...
Mengiris jantung Ibu Pertiwi...
Menggores luka PANCASILA...
Sepanjang Zaman ..
Sepanjang Hayat ..

.......

CINTA MALAM dan KOTA PINGGIRAN.

Disisa sisa temaram , dilipat kaki kaki lima..
Gerobak gerobak kuliner, tempati lapak jajanan..
Semprit situkang parkir bersautan, menambah bising kota pinggiran..

Malam sebentar lagi datang, memamerkan piamanya yg hitam..
Tak harus berbintang tak juga ada bulan..
Lampu lampu taman masih setia menemani dua hati muda mudi..

Suara merdu pengamen jalanan, nyanyikan lagu kasmaran.. membuai sepasang sejoli dimabuk impian, bicara soal cinta sejati , bercerita tentang mahligai berjembatan pelangi...

Ada yang kekasihnya pergi, murung mukanya tak bergairah... dendam kesalahan yang silam, sampai mawar merahnya digondol orang... untungnya tak sampai senyum sendiri.

Hingga jalan mulai sepi. Kota tetap berjaga, kafe kafe semakin sahdu, temani senda gurau para pencinta malam, menghabisi cerita cerita malam.., di Kota Pinggiran.


Pukul 00'01wib

*****
Memetik Rembulan.


Negeri Diatas awan.

Baru kemarin aku lihat ada negeri diatas awan, tapi aku lupa itu dimana ?
Hari ini, pertama aku mengingat ingat, aku benar benar lupa meski itu baru kmarin.
Semua dikelilingin awan putih,
Indah meski tanpa pelangi.
Sejuk meski tanpa angin.
Memanjakan mata tuk memandang.
Tak pernah ku temui sebelum ini..
Negeri di atas awan.