Rabu, 04 Oktober 2017

Kumpulan Puisi Bag 4


PENGHIANATAN BERDARAH.

Sekarang orang menyebutnya G 30 S PKI..
Merinding sekujur tubuh.. bila ini diucapkan...

Semua kata tertahan dikerongkongan..
Semua mata beradu pandang, ragu menatap..
Semua jantung berdegup tak beraturan ..
Sikut bertemu sikut, untuk saling curiga ..

Lembaran putih , penuh noda darah , yang tak mungkin dilupakan ..
Sejarah hitam ,kotori cengkeraman Garuda ..

Semua marah..
Semua berang..
Semua mengutuk..

Tujuh putra terbaik bangsa usai tunaikan janji bakti.  Penghianatan Berdarah.

Malam itu tidak hening, burung hantu dan lolong anjing sesekali terdengar, iringi ketakutan anak anak di pangkuan ibunya..

Sayatnya masih terasa, perih didada..
Jerit tangis penderitaan, masih terdengar..
Pekik doa tak henti henti di panjatkan..
Mengiringi pemakaman.

Ibu Pertiwi menangis..,
Garuda merintih tersayat..!!,

Pancasila tercabik, robek silanya...,
Indonesia berduka..
air mata basahi Sang saka..

Merah Putih bertabur kembang kematian..
Dari ulah, tangan tangan jahanam.....
Dari olah,  otak otak Durjana.....
Gerakan buas Predator yang tak bernaluri...
Mengiris jantung Ibu Pertiwi...
Menggores luka PANCASILA...
Sepanjang Zaman ..
Sepanjang Hayat ..

.......

CINTA MALAM dan KOTA PINGGIRAN.

Disisa sisa temaram , dilipat kaki kaki lima..
Gerobak gerobak kuliner, tempati lapak jajanan..
Semprit situkang parkir bersautan, menambah bising kota pinggiran..

Malam sebentar lagi datang, memamerkan piamanya yg hitam..
Tak harus berbintang tak juga ada bulan..
Lampu lampu taman masih setia menemani dua hati muda mudi..

Suara merdu pengamen jalanan, nyanyikan lagu kasmaran.. membuai sepasang sejoli dimabuk impian, bicara soal cinta sejati , bercerita tentang mahligai berjembatan pelangi...

Ada yang kekasihnya pergi, murung mukanya tak bergairah... dendam kesalahan yang silam, sampai mawar merahnya digondol orang... untungnya tak sampai senyum sendiri.

Hingga jalan mulai sepi. Kota tetap berjaga, kafe kafe semakin sahdu, temani senda gurau para pencinta malam, menghabisi cerita cerita malam.., di Kota Pinggiran.


Pukul 00'01wib

*****
Memetik Rembulan.


Negeri Diatas awan.

Baru kemarin aku lihat ada negeri diatas awan, tapi aku lupa itu dimana ?
Hari ini, pertama aku mengingat ingat, aku benar benar lupa meski itu baru kmarin.
Semua dikelilingin awan putih,
Indah meski tanpa pelangi.
Sejuk meski tanpa angin.
Memanjakan mata tuk memandang.
Tak pernah ku temui sebelum ini..
Negeri di atas awan.

Tidak ada komentar: