Senin, 25 September 2017

Kumpulan puisi bag 3

Kumpulan Puisi minggu ini.

GUSUR

Terpikir dalam kepalanya hendak membalas, meski lukanya belum juga kering.
Dihunus pedang sisi berkarat, tajamnya tak pernah keatas.
Maju langkahnya tetap kedepan, menepis semua halauan, meski tanpa harap menang.
Penguasa tak pernah bersenjata, Telunjuknya yang bertuah.
Gusur..berangus..gulung atau lenyapkan..kata yang paling ditakuti.
Dari barisan coklat coklat, abu abu hingga hijau pekat, jadi momok yg menakutkan.
Rakyat hanya lembaran kertas pengisi buku buku. Ditulisi disimpan untuk dibuang..setelah aksaranya tak lg bermakna.
Tak pernah berubah dari zaman ke zaman..
Rakyat hanyalah daun kering dipucuk pucuk tak guna..
Cuma bisa pasrah..lihat mesin mesin bergerak robohkan tembok tembok rapuh tak berdaya.
Derita hanya tinggalkan dendam yg tak pernah terbalas.
****


****
SEBATANG KARA

Bulan cemberut melihat dia masih saja merengut..siang tadi matahari panasnya mengigit punggung perawan itu..
Ayahnya sudah tak ada.. ibunya pergi entah kemana..
Ia tabah memikul langit dengan pijak lemah kakinya..
Alam menangisi kesetiaanya..Sendiri selama ini.

*****
KESEPIAN

Hadirmu disaat aku mulai lelah, lelah dalam hidup, lelah dalam cinta...
Separuh hidupku telah habis untuknya, akankah ku mengulangnya...
Berjalan, berlari atau hanya berdiam diri, semuanya tak ada beda..
Sepi , Sunyi dalam penantian panjang..
Bahagia bagaikan fatamorgana..semakin kucari semakin takku temui, semakin kukejar semakin lenyap tak bertilas..
Aku lelah dalam kesunyian.
****

BENAR SALAH.

Berjalan  ngak siang ngak malam sama saja, tatapan saling curiga, untuk hendak saling menerkam.
Topeng topeng berseliweran di jalan jalan, di Trotoar, di gang gang sempit, di gedung gedung, dikantor kantor, di mol mol, dipasar pasar becek, disekolah sekolah, dilayar kaca, sampai di tempat ibadah..
Kemunafikan menjadi perhiasan berharga, hampir sempurna menutupi keaslian, lebih mahal dari emas dan permata..
Ibu kota memang lebih kejam dari ibu tiri..kata ramah hanyalah slogan katalog murahan, selain dirinya semua dianggap sampah, saling hina saling cerca tak ada yang sempurna, yang kuat selalu kalahkan yg lemah, yg kaya selalu hinakan yg miskin.
Penguasa sudah dianggap Dewa disuka dari para pemujanya. Penguasa dianggap setan dibenci dari para pembencinya.
Tak pernah temui kebenaran, jawara jawara lidah, mengolah kata tuk saling menjatuhkan..
Benar salah hanya ada dikaca cermin dengan pemiliknya.

Sabtu, 23 September 2017

Kumpulan puisi bag 2

Kumpulan puisi minggu ini .


DARI MATA TURUN KE HATI

Kutemui jalan buntu dimatamu, kau hentikan langkahku dengan senyum, kau buat kaku terpaku aku disudut kerling indahmu, tajam, memikat.
Lalu...
Kau buat aku
Jatuh Cinta.

****

MEMBAJAK CINTA

Adukan saja pada Amor, telah kupatahkan panahmu.
Berteriaklah pada dunia, kalau aku menawanmu.
Walau sejuta rintang datang menghadang tak sejengkalpun tuk berbalik arah.
Kaulah Dewiku.. bidadariku...izinkan aku memilikimu

****

****
BUNDANYA PERGI

Sore selepas gerimis tak bersahabat, Daun kamboja gugur satu jatuh ketanah.
Gadis kecil meratapi mentari yang tenggelam. Bersama bundanya yg tak pernah kembali.
Diatas pusara bertaburkan mawar melati, Peri kecil basah pipinya , menangis dan terus menangis.
*****

KENAPA ?

Kopi pahit tak sepahit cibir dibibirnya.
Tajam belati tak setajam sorot matanya....
Keras Cadas tak sekeras hatinya..
Kebencianya begitu dalam.
Gerimis hadir tak mampu dinginkan amarahmu.
Panas hatimu ,ku tau sepanas bara baja besi.
Tak sanggup aku tak sanggup.
Hanya kata maaf yg aku punya.

Jumat, 15 September 2017

Kumpulan Puisi Bag 1


Kumpulan Puisi minggu ini.

SURAT UNTUK DINDA

Dinda..
Coba kau lihat kesana, keufuk barat sana..
Tidakkah kau lihat  kaki kaki langit mulai menguning, karena sang surya mulai berendam dan akan segera tenggelam..
Masihkah kau ragu..
Dinda..
Andai bulan malam ini tak tersenyum dan bintang enggan berterbangan..aku akan tetap setia menemanimu bersama gerimis dan kabut malam ..meski habis umurku, aku akan tetap menanti jawaban darimu...sampai bumi tak lagi ku pijak dan aku ada dalam lumatanya..
***

SEMALAM DI
HUTAN PINUS.

Kala bumi tak berdaya diperkosa malam
Langit hitam pekat tanpa bulan dan bintang
Awan putih pergi menghindar dihembus angin
Pertanda akan turun hujan.
Sesekali geliatnya kilat tanpa suara.membuat gentar pucuk pucuk pinus hutan cibodas.
***


AKSARA BUNTU

Pagi yang penat, disaat orang sibuk mencari celah melepas diri dari himpitan kemacetan jalan raya, justru aku ada dalam himpitan narasi narasi sumbang, diantara hilir mudiknya kalimat dan terbentur kemacetan kata kata, hurup dengan hurup saling serobot tak perduli rambu rambu tanda baca, aku terpaku saksikan semrawutnya alur aksara.
***


Dosa kita

Kupetik bunga setangkai
kuhisap bagian manismu
tak sadar..aku tlah merusaknya
Mawar merahku, maafkan aku yg salah..

***


Rabu, 13 September 2017

Cara Mendeteksi Kebohongan

Secara sadar sebenarnya kita bisa Menyelidiki dan mendeteksi lawan bicara kita sedang berbohong atau tidak, dengan mengamati lawan bicara kita bicara dari A sampai Z.
Sebelum kita lanjut dengan apa dan bagaimana caranya kita mengetahui lawan bicara kita berbohong atau tidak, alangkah baiknya kita ketahui dulu bagaimana kebohongan itu dilakukan dan latar belakang apa sehingga kebohong itu dilakukan.

Banyak sebab dan banyak tujuan sehingga kebohongan itu tercipta.

Bohong kalau ada orang yang mengaku tidak pernah berbohong di jaman sekarang ini, mungkin hampir semua orang pernah melakukanya Tinggal kadarnya saja yg berbeda, walaupun tujuanya berbeda beda, tetap saja namanya "Bohong", meskipun untuk kebaikan.

Setiap kebohongan selalu bertujuan untuk mengambil keuntungan dgn berbohong. Bahkan tdk ada kebohongan dengan maksud merugikan diri sendiri..
Banyak contoh kebohonga, contohnya.
Seorang anak berbohong kepada orang tuanya dengan tujuan agar tdk dimarahi, agar dapat perhatian orang tua,agar dpt perlindungan orang tua dsb.
Bawahan berbohong dgn atasan agar terhindar dari sangsi kerja.
Sesama teman berbohong agar mendapatkan pengakuan, agar eksis dikalangan teman dsb.
Orang tua berbohong pada anak dengan tujuan agar anaknya menuruti perintahnya dan lain sebagainya.Seorang suami berbohong pada istrinya..dan masih banyak lagi kebohongan kebohongan dalam kehidupan sehari hari yang kita ketahui, alami dan bahkan kita sendiri pelakunya..

Lantas bagaimana kita bisa terhindar dari dibohongi atau minimal mengetahui atau sekadar merasakan bahwa lawan bicara kita sedang berbohong.
Taukah anda..?
Bahwa orang yg biasa berbohong akan mahir berakting, seolah olah ucapanya benar dan dlm berbohong ia juga menguasai gerak tubuh, jadi agak sulit untuk diketahui. Tapi bagi orang yg tidak biasa berbohong akan mudah diketahui.

Cara sederhana mengtahui lawan bicara kita berbohong.
1.jurus pertama tatap matanya ketika ia berbicara, biasanya pembohong tidak akan suka di tatap matanya ketika berbicara, ia akan melepas lepas pandangan karena kawatir bohongnya diketahui.

2.Pancing satu pertanyaan yg akan membuat ia mengulangi ceritanya dan perhatikan biasanya pembohong akan kesulitan mengulangi ceritanya karena ia biasanya ada detail detail ceritanya yg hilang karena lupa.

3.Perhatikan jeda pada saat bercerita..biasanya orang yg sedang berbohong detak jantungnya lebih cepat dari sebelumnya, itulah yg menyebabkan ada jeda untuk berfikir pd saat berbiicara.

4.Perhatikan intonasi bicaranya. Orang yg sedang berbohong biasanya power suaranya naik turun, karena dia sedang berusaha menjaga ceritanya seolah olah benar (tidak keluar ucapanya secara alami).

5.Pembohong pasti tidak berani bersumpah. dan kalaupun ia bersumpah power suaranya akan melemah.

6.kalau bebicara yg lucu pembohong tdak akan bisa tertawa sendiri
karena kejadianya memang tidak ada.

Demikianlah 6 hal sebagai deteksi awal untuk mengetahui lawan bicara kita sedang berbohong atau tdk, untuk lebih melengkapi singkronkan juga ucapan atau ceritanya dengan tujuanya orang itu berbicara dengan keuntungan apa yg akan dia dapat kalau kita percaya ucapanya dan bagaimana kalau kita tdk percaya.maka secara sadar kita akan dapat mengetahui benar atau bohong perkataanya bila di padukan dengan kemungkinan kemungkinan diatas.

Demikian deteksi awal tentang kebohongan dalam artikel diatas adalah hasil analisa alami penulis bukan diambil dari teori teori akademis.. maka untuk percaya atau tidak itu sepenuhnya adalah hak anda.
Analisa deteksi kebohongan bukan sesuatu yang bohong..karena
Karena penulis tidak menyimpulkan apa apa yg menjadi hasil mutlak atau klaim pembenaran .

Sebagai penutup penulis ucapkan banyak terima kasih telah diberikan ruang berpendapat.
(Silahkan terapkan atau lupakan artikel ini bila tidak bermanfaat).

Minggu, 10 September 2017

Rekreasi

Ajak keluarga jalan jalan...
Akan menjadi sangat menyenangkan bagi kita kalau bisa mengajak keluarga berekreasi ke tempat tempat tamasya, apalagi kalau kita tau bahwa anak anak kita sangat menikmati tempat yg kita rekomendasikan pada mereka.
Tidak perlu bepergian ketempat yg butuh biaya banyak, ada ribuan tempat rekreasi di negeri ini.asalkan kita tau latar belakang seperti apa yg diharapkan anak anat kita.
Misalkan Gunung atau laut atau tempat tempat permainan anak, supaya kita tidak salah tuju yg akhirnya anak dapat menikmati hari hari liburnya bersama keluarga.
Istilah orang jawa "Mangan ora mangan asal kumpul".

Sabtu, 09 September 2017

Reuni

Reuni, singkat kedengaranya,bila di urai hanya ada lima hurup dalam kata Reuni. Namun taukah kita dari kesederhanaan kata "reuni" mengandung makna yg banyak..?
Makna apa saja ? Diantaranya adalah makna nostalgia, makna suka cita, makna persahabatan,makna haru biru, makna Paguyuban, dll.

Kenangan di masa lalu tdk akan pernah bisa membawa kita kembali ke masa lalu, usia kita yg telah bertambah tdk akan pernah bisa kembali, semuanya akan terhempas seperti debu jalanan, hilang seperti layaknya tulisan dikertas yg terhapus dan berganti dgn tulisan tulisan yg baru..
Kadang kita rindu dengan apa apa yg terjadi dimasalalu, tdk untuk kembali tapi sekedar mengingat, atau bertemj dengan orang orang dimasa lalu semisal masa masa sekolah, SD , SMP, SMA atau bangku kuliah atau rindu kampung halaman. Bila mengenangnya kita akan seperti membuka lembaran lembaran lama cerita tentang diri kita. Suka maupun duka, kenangan pahit kenangan masih terlintas seperti sebuah drama nyata..

Suksesnya sebuah reuni adalah sukses menyatukan kembali saksi saksi hidup dan pelaku pelaku dimasa lalu dan gagalnya sebuah reuni adalah gagalnya mengembalikan prilaku polos di masa lalu.
Semisal kenangan masa sekolah untuk sebuah reuni bisa disebut gagal apabila berhasil menampilkan kembali suasana riang yg tanpa kepura puraan, polos dan tidak memandang strata tingkat ekonomi atau kemapanan diantara anggota reuni, alias tidak membeda bedakan satu sama lain dan tidak pilih kasih di antara sesama anggota reuni,semuanya iklas berbaur tdk ada kaya tdk ada miskin, tidak ada pintar tdk ada bodoh semuanya sama saling toleransi Berdiri sama tinggi duduk sama rendahnya..itu baru bisa disebut sukses reuni.
Sedangkan bisa disebut gagal apabila reuni tidak melahirkan kebersamaan,justru menimbulkan perselisihan, seperti akibat dari saling berkelompok, membuat jurang pemisah antara miskin dan kaya, antara sukses dengan suram, juga reuni yg hanya jadi ajang pamer harta,pamer kesuksesan dll, ini yang terkadang menimbulkan kecemburuan sesama teman, atau terkadang menyebabkan rasa minder pada yang kekurangan.da berimbas pd engganya sebagian teman atau sahabat menjadi apatis untuk merespon reuni.
Itulah kegagalan reuni.

Ada juga reuni yang melampaui batas seperti CLBK Cinta Lama Bersemi Kembali yg bisa memporak porandakan rumah tangga, hal seperti ini juga yg menyebabkan tidak semua orang suka dengan moment moment reuni yang kebablasan.
Semuanya kembali pada niatan dari masing masing induvidu, apa yg akan jadi tujuan awal dalam menyelenggaraka reuni, hanya Tuhan dan anda sendiri yang tau.
"Reuni oh Reuni". Napasmu adalah hajat yg ada dihatimu.

Rabu, 06 September 2017

Aku Bukan Pujangga



Aku bukan pujangga yang pandai merangkai kata.
Menulis hanyalah hobi ,meracik hurup menjadi kata  lalu mengaduknya dengan hati, menjadikan kalimat memanjakan pembaca seperti menikmati Kopi dipagi hari.
Mungkin tak pantas untuk disebut tips, karena aku bukan seorang pujangga dan bukan juga seorang ahli sastra.
Aku hanyalah seorang menulis sekehendak hati.
Lebih pantas dan layak disebut petunjuk, tapi juga bukan petunjuk untuk orang lain , karena diluar sana lebih banyak lagi orang yg jauh lebih bagus dan lebih bermakna dari tulisanku yg hanya berisi susunan hurup dipadu padukan menjadi rangkaian kata kemudian disatukan menjadi kalimat, yang kemudian kalau dibaca menjadi tampak menjadi syair, bisa membangkitkan rasa dari sebaris keindahan kata.
Jangan baca kalau tidak siap.
Ini hanyalah resep pribadi, bagaimana memasak kata kata hingga menjadi kalimat indah yg siap disuguhkan.
Sebelumnya mohon maaf kalau 100% salah.
Resep pribadi.

1.Pertama jangan pernah menulis kalau kita sedang tidak ingin menulis, karena itu hanya akan bikin mumet kepala karena memaksakan ide ide yg sebenarnya belum ada.

2.Jangan menulis kalau kita sedang galau, karena hasilnya hanya akan dimaknai pembaca sebagai curhat colongan (curcol).

3.Jangan menulis ketika kita sedang sedih, karena hasilnya hanya akan menampakan bahwa kita konyol dan cengeng.

4.Jangan menulis ketika kita sedang marah ,Karena hasilnya hanya akan bermakna kebencian dan permusuhan.

5.Jangan sekali kali menulis dengan mengcopy tulisan orang lain atau menyadurnya, karna hasilnya pembaca akan menganggap bahwa semua tulisan kita adalah saduran.

6.Jangan menulis dengan bahasa yg tidak kita kuasai karna itu akan tampak lucu.

7.Menulislah diluar 6 poin diatas hasilnya akan tidak terbatas pada saat kita punya masalah saja.

8.Menulislah dengan hati jangan gunakan pikiran kita karena pikiran kita hanya akan memanfaatkan mata dan menulis dari apa yg dilihat mata kepala kita. Gunakan hati karna mata hati dapat menembus ruang yg tak berwujud, menyusuri lorong lorong maya yang hanya bisa terjelajahi oleh batin kita, menciptakan keindahan rasa yg bisa membawa pembaca ke alam yg kita mau.

Baru hanya 8 poin itu yang aku tau. Aku menyebutnya 8 jurus pujangga linglung.

Nah. Kalau sudah selesai membaca. Anda akan menganggap penulis artikel ini sedang linglung. Karena membuat anda yg ingin jadi penulis makin bingung.. hahaha..(ma'af tertawa sejenak boleh? Sebelum tertawa itu dipajaki di negeri ini).

Terakhir, silahkan anda coba 8 jurus diatas atau tinggalkan sama sekali. Kesimpulanya terserah pembaca.
Bukan untuk menggurui karena kumerangkai yg ku bisa.

OMAH KEONG

Jumat, 01 September 2017

Kumpulan kalimat.

Judul :
  Jangan pernah takut untuk memulai, kalau ingin tau seperti apa akhirnya.

Setelah sekian lama terlupakan..
Kucoba kumpulkan kembali kata kata yg hilang..
Entah dari mana harus mengawali lagi....

Ketika hendak memulaipun harus kehilangan.

Hilang harta benda bisa dicari , Hilang ide tak mungkin kembali.

Sumber inspirsi;
Kehilangan itu menyakitkan.. apapun bentuknya, karena kehilangan bagiku adalah terpisahnya rasa dgn raga..
***

   Membangun inspirasi tak semudah membangunkan macan tidur.., tapi tak seberbahaya membangunkan harimau mendengkur..

Bukti dari sebuah ide menjadi tekad bersama untuk membangun sebuah komitmen.

"Bangun pagi sebelum ayam patuk rejeki".
***

YUK..IKUTI NGEDRAPNYA..CERITA Yang Tak BERSAMBUNG Tentang :MENCARI CATATAN YG HILANG ".
***
   Mulai dengan catatanku yg hilang.
Sesuatu terus mengusik pikiranku. Aku rindu yg hilang darimu, yg pernah kau catatkan padaku diatas selembar kertas pembungkus nasi, yang habis kulalap isinya, tahu tempe sayur kangkung dan ikan asin kegemaranku.lahap, kulumat habis, sedang yg kau pinta hanya selembaran pembungkusnya, dan kau catatkan untuku..

Masih ingat aku kau tulis apa ? kala itu ..."Aku akan rindu yg tersirat, karena kelak kita akan tinggalkan semua yg tersurat..".
Seperti itu yg ku ingat dari goresanmu diatas pembungkus nasi.

Itu tujuh tahun yg silam.

Kini aku disini, tempat kita bersama bungkus nasi..

Kini aku sendiri, tanpamu dan kertas pembungkus itu.

Seperti kala itu juga, dihalte ini aku duduk, sendiri tak juga berteman penantian, karena ku tak tau dimana duduk atau berbaringmu kini.. sedang menangis atau tertawa..tak ada bisa kulintas dalam bayangku.

Pukul 5, sore ini temaram..
"Ah..tanpamu kotapun sepertinya tak ramah lagi..

Semarak kotapun lunglai, seketika barisan layaknya serdadu tak berpangkat,garang menyerang, kaki lima berhamburan cari selamat , tongkat tongkat rotan diayun ayun , puluhan petugas berseragam coklat muda mengejar kesana kemari, tertangkaplah nenek tua penjual serit, sisir dan sikat wc. seiring tangis anak pengemis..
Itulah  situasi depan terminal yang sempat kupandangi dari kejauhan, saat pembongkaran lapak lapak liar ditepi Jl Juanda. Kota kecilku.

Semakin kuingat kamu, semakin masiv rasa kehilanganku..
***

  Menyambung hari kemarin, kembali kususuri kota tua. Tempat kita sering kali menghabiskan malam minggu.
Lampu lampu gemerlap pasar malam, membuat warna warni kemeriahan malam kota. Sesekali bunyi gemerincing bebunyian becak antik saat melintas.
Aku ingat kalau kau juga suka naik becak dan kau katakan juga,itu kendaraan antik favoritmu..

Kenanganku tentang becak favoritmu membawaku menghampiri mang Kardi..
"Semoga saja dia masih ada.."pikirku beranjak dari dudukku di halte terminal. Sebentar kugibas gibaskan bokongku dgn dua telapak tanganku, melepaskan pekatnya debu dari bangku cor coran yg kududuki.

Kulanjutkan langkahku menuju sebuah lorong dibawah jembatan besi, tdk ada sungai dibawahnya melainkan jalan beraspal, bukan jalan air tapi jalan raya, tempat lalu lalangnya kendaraan bermotor.
Lorong itulah penghubung jalan dari terminal kebelakang jalan Protokol menuju jalan desa tempat dimana banyak becak mangkal..
"Mang Kardi biasanya ada disana".
Mang Kardi orangnya lugu dan gak suka neko neko, istilah jawanya nrimo..
Tawanya yg khas, dgn suaranya yg nyaring bulat membuat orang mudah mengingatnya..
          Foto
         Becak
Mang Kardi itu orangnya baik, jujur lagi taat juga beribadah,
Mang Kardi tinggal bersama istrinya bi Atun dan dua orang anaknya Mimin dan Mamo..mungkin mereka sudah besar besar sekarang, utamanya Mamo..,waktu aku klas 2 SMA saja kala itu Mamo sdh klas 1 SMP...dia juga yg berjasa menunjukan tempat persembunyian yg aman di belakang rumahnya di bantaran sungai..kalau tidak , entahlah sdh jd apa aku saat di kejar kejar puluhan pelajar sekolah musuh bebuyutan sekolahku.. sekolah yg hampir seperti langganan saja tawuran..
Dua sekolah yang jaraknya tak lebih dari 1 km itu memang kerap berbenturan, hanya karna perkara sepele saja bisa jatuh korban.. dan lucunya perselisihan itu kadang berimbas pd hubunganku dgn Dita, Bukan kebetulan tapi memang Dita siswi sekolah yg jadi lawan sekolahku..
"Dita" yah "Dita yg sedang kucari berikut catatanku yg hilang..

Belum sampai sejak tadi aku berjalan..rumah mang Kardi masih dua tikungan lagi pangkalanya pun tak jauh dari sana didepan warung kopi..

Sejenak aku berhenti disebuah gardu.. tempat pertama kali aku nekad mengatakan kalau Dita itu cantik...
Ah, aku jadi senyum sendirian, mengenang kekonyolan mudaku..saat aku tatap matanya dan kukatakan..
"Aku belum pernah melihat bidadari meski cuma sayapnya..tapi aku yakin kamu lebih cantik dari sejuta bidadari", pipinya merona, matanya berbinar,senyumanmupun kau sumbat dgn bibir merahmu, lalu kau rebahkan keningmu didadaku, sekejap itu asaku berbunga bunga, seakan hati ini ditawan riang tanpa batas.

"Bluk..!!", tiba tiba sejuluran tangan menepuk pundak kananku, menepis lamunanku..
"Ini Mas Mahi kan..?!" Ucap sipemilik tangan mendahului keterkejutanku. Oh, Mang Kardi rupanya sudah ada disebelahku,tanganya masih tetap di pundakku, kubiarkan, keakraban itu hadir lagi setelah beberapa tahun tak bertemu,
"Mang Kardi..?!" Balasku bertanya.
Laki laki itu malah tertawa lebar " senang sekali dia.."  pikirku.
"Ngapain mas Mahi disini..? Sendirian...lagi ngelamun ya..hayoo..?!". Jari telunjuk mang Kardi mampir kedada kananku. Aku cuma tersenyum kecil, belum sempat menjawab, mang Kardi sudah lebih dulu menarik tas ransel dari pundaku, yg cuma berisi sedikit pakaian kotor, sikat gigi dan sabun mandi..
"Hayooh..naik becak saya..!" Seru mang Kardi sembari menenteng tasku..
"Kemana Mang..?" Tanyaku..
"Kerumah.."jawab Mang Kardi tanpa menoleh dan terus berjalan membelakangiku menuju becaknya. Seperti kerbau dicocok hidung , aku menuruti saja perintahnya..

   Diatas becak, obrolan bersambung .
"Gimana mas kabarnya? Lama gak gak ketemu ?"..
"Alhamdulillah baik mang.." jawabku sembari membasuh mukaku dgn sapu tangan.

Tak sampai beberapa menit saja sudah sampai didepan rumah Mang Kardi.
Masih seperti yg dulu pandangku kesekitarnya. Cuma beda warna cat dindingnya, kelihatanya baru di cat, tampak cerah, dan bedanga lagi pohon jambu kelutuk yg dulu kecil ditansm dlm kaleng bekas biskuit, sekarang sudah berdiri kokoh bercabang cabang.
"Sudah pernah berbuah Kang, jambnya..?ini yg dulu kecil kan ?" Tanyaku sebelum di persilahkan masuk.
"Iya ..mas, hebat ya..berapa tahun kita gak ketemu pohon ini sampai sudah sebesar ini.., banyak mas buahnya, manis manis lagi kalau sedang musing."jelas mang kardi Panjang.
"Hayo.., masuk mas " ujarnya mempersilahkan.
Kuamati sudut sudut ruangan, tdk tampak satu hiasan dindingpun, cuma dalam almari etale kaca ada tampak sebuah foto Becak milik mang Kardi, seingatku itu aku yg memotretnya ditengah malam didepan terminal beberapa tahun yg lalu. Tersimpan rapi dan diberi bingkai kayu ukuran 10 R. Sungguh mencintai pekerjaanya, Mang Kardi ini..
Tak lama, Bi Atun keluar dari balik kain tirai pemisah antara ruang tamu dengan ruang belakang, tergopoh gopoh ia menghampiri tanganku lalu menjabatku, aku sambut dgn berdiri..
"Waah. Mas Mahi ya.., udah lama gak kesini..? Tanya bi Atun padaku.."sendiri ya ..?" Lanjutnya.
"Iya bi.." jawabku singkat.
"Lo..mbak Dita gak diajak..?" Tanya bi Atun sambil melepaskan pandanganya keluar.
Pertanyaan bi Atun membuatku tersanjung. Karna akupun berharap Dita ada didekatku kali ini..
"Ah..ngak bi.., Dita dimanapun sekarang saya gak tau bi.." jawabku malu.
"Oh, maaf, bibi kira masih sama mbak Dita, malah bibi kira juga sudah menikah..?!"..
"Ah .. bi Atun bisa aja..".ku lempar senyum seolah tak peduli dgn Dita. Padahal dada ini kembang kempis memikirkanya.
"Iya..soalnya dulu bibi liat udah lengket banget, kayanya gak mungkin lepas lagi.." sambung bi Atun tersenyum..
"Yaa..kan saya juga sudah bilang.."ucap mang Kardi sambil mengancingkan benik baju kokonya yg paling atas dan kemudian tanganya menyambar gelas kopi untuk meneguknya sebelum dilanjutkan bicaranya.
Mang Kardi kmudian duduk disamping bi Atun diletakanya gelas kopi, setelah menyapu mulutnya dari ampas kopi dgn jarinya. Mang Kardi melanjutkan bicara,
"Dulu..mamang pernah bilang..bahwa Hidup, Mati dan jodoh itu di Tangan Tuhan..sampai sampi .. mamang juga menyatukan nama .., kalau mas Mahi masih ingat..?!", jelas mang Kardi memandangku.
"Ya ya..saya madih ingat mang.."jawabku meyakinkan mang Kardi sambil ku angguk anggukan kepalaku.
"Ma..Hi..Di..Ta..Tu.."eja mang Kardi persuku kata..yang jadi singkatan.
Mati Hidup Di Tangan Tuhan..
Berasal dari dua nama Mahi dan Dita .
"Iya to.."kenang mang Kardi upaya mengingatkanku
Lalu aku tertawa...membuat kedua orang tua didepanku saling beradu pandang keheranan..
"Kenapa ketawa mas..? Tnya mereka hampir serempak..
"Hahaha..gak papa Mang, Bi.." saya tertawa karena senang, haru bercampur sedih..." jelasku pada mereka.
"Pertama senang karena Mahiditatu itu nama bisnisku, kedua haru karena bertemu lagi dgn pemberi nama itu, dan ketiga sedih karena Dita belum aku temui.." jelasku panjang lebar..kemuadian kamipun tertawa bersama sama dan lanjut percakapan ngalor ngidul hingga tanpa sadar malampun smakin larut, untuk akh harus pamitan pulang.

   Pukul 21.15, aku pamitan dari rumah Mang Kardi. Kulanjutkan langkah kaki ini, belum ingin pulang rasanya..kota juga belum tidur, banyak masih orang sliweran di jalan, aku coba ke alun alun, ramai muda mudi bercengkrama disini.ditrotoar jalan masih banyak kaki lima. Tepat disebelah selatan alun alun yg berhadapan dgn masjid, berhenti langkahku. Pedagang susu jahe tersenyum menyambutku.
"Bikin satu pak..susu jahe!" Pintaku. Penjual susu jahepun menarik sebuah kursi plastiK dan disodorkanya kedekatku.
"Silahkan Mas.." ucapnya ramah. Tak lama segelas susu jahepun disuguhinya.
Baru setegukan aku nikmati, sebuah pemandangan menarik perhatianku..dua orang anak berlarian menyeberangi jalan dari sebuah rumah makan, rupanya dikejar seorang ibu yg pontang panting memburunya, dua anak itu berlarian melintas dihadapanku, karena kalah tenaga si ibu pemburu dgn napas tersengal sengal menghentikan larinya, kemudian mengambil sebatang kayu dari ranting angsana yg patah dan melemparkanya kearah kedua anak itu. Tapi tak sampai sasaran si ibu memaki..
"Dasar gembel.!" Begitu umpatnya. Sambil bergerutu tak jelas iapun balik arah kembali keseberang.
Aku tercengang ibu itu bilang gembel...
"Knapa itu pak..?",Selidikku pd pedagang sujae..
"Biasa mas. Paling berebut nasi lebihan dari rumah makan.." jawab pedagang itu santai..sepertinya pemandangan biasa ditempat itu setiap malamnya.
Ku lanjutkan tegukan demi tegukan berikutnya, sampai dasar gelas.
"Berapa Pak..?" Kurogoh kocek dikantung celana.
"Lima ribu mas" jwb sipenjual sujae.
"Ini pas ya pak..?!" Kuserahkan uang lima ribu cetakan baru sebagai bayaranya, dan berlalu.

   Tidur malamku cuma sedikit, meski pagi ini aku belum ada tugas, tetap saja kebiasaan bangun pagi sudah jadi keharusan.
"Bangun pagi sebelum ayam patuk rejeki.." begitu nenek bilang dulu.
Repotnya aku masih tinggal sendiri, disebuah rumah kos sederhana di jl.Jambu no 3.
Belum lama, baru seminggu aku tempati rumah kos ini, baru saja ketika aku mulai berpikir untuk mencari Dita dan Catatan yang hilang , yg membuat kesepianku berkapanjangan.
Pagi itu di depan rumah kos, kulepaskan anganku sejauh mata memandang, aku berangan suatu saat ada yg hadir dari sudut gang sana, dari sebuah tugu perbatasan antara kota dengan kabupaten dimana dulu tempat langganan pertemuanku dgn Dita tiap kali pulang sekolah. Dan aku menyebutnya tugu kesetiaan. Kini semua itu sirna tinggal menjadi kenangan, akankah kembali?.

   Enam bulan kemudian, semuanya belum berakhir,ruang dan waktu memaksaku berhenti, kelelahan membawaku ketengah padang harapan tanpa tepi, tanpa batas, tak berujung tak berpangkal..akupun tersimpuh duduk dihadapan pusara bernisan kayu tertulis namamu disana "telah wafat Dita ku tercinta". Pupus sudah harapanku bersama catatanku yg hilang.


    T  A  M  A  T