Senin, 30 Maret 2020

Lockdown Tergantung Isi Dompet

MAHIDITATU Semboyan penulis MAti HIdup DI TAngan TUhan.


Ada istilah populer dimasyarakat yg mengatakan "Kalau lagi diatas angin mau ngomong apa juga enak". Itu artinya sama saja mengatakan kalau yg lagi dibawah pasti gak enak..

Lockdown sebagai akibat yg akan diambil sebagai keputusan menyelamatkan nyawa dan kesehatan banyak orang , tapi bukan berarti menyelamatkan kepentingan orang banyak juga, nah bingungkan ?
Menyelamatkan tapi tdk menyelamatkan kalau Lockdown tdk dipersiapkan juga dgn memikirkan kebutuhan rakyat kecil...
Saya coba mengambil contoh dua pendapat dari dua orang yg berbeda latar belakang  ekonomi .
 Sebut saja  Si A.. seseorang yg dlm keadaan mapan ekonominya serba kecukupan, isi kantongnya Oke, Gaji tetap, tabungan ada , rumah Permanen milik sendiri. Lantas apa pendapatnya ditanya soal Lockdown..
Dengan semangat bak Pahlawan dia bilang.. Lockdown "Setuju ". Karena itulah satu satunya cara kita memutus mata rantai penularan..dan penjelasan macam macam , Bla bla bla.. sampai terhenti semangat lockdownnya ketika seseorang sebut saja si B menyangga.."Gak bisa,..enak aja, situ enak ..mau lockdown 6 bln juga gak masalah, situ punya uang, tabungan ada, gaji masih jalan terus.. tapi gw...? Gw kerja harian, penghasilan hari ini buat makan hari ini..kalau lockdown besok gw makan apa? Anak bini gw makan apa ? Kontrakan rmh siapa yg bayar?.. disaat yg lain mikirin soal hidup sehat , bebas corona ? Orang orang seperti gw ini mikirnya cuma besok punya duit apa nggak buat makan keluarga buat nyambung hidup.. dari dulu gw juga gak kepikir kog makanan yg gw kasih ke anak bini gw itu mengandung gizi apa nggak , yg penting sehat itu makan..beda sama org berduit...gizi ini gizi itu.vitamin ini vitamin itu ..Bedakan..kita hari ini aja pikirannya udah mulain lompat ke seminggu yg akan datang mau makan apa ? Kalo pemerintah gak sampai bantuanya kekita..

Nah itulah dua pendapat yg berbeda dari latar belakang yg berbeda.. Simiskin dan Sikaya..
Memang kalau harapkan Pendapat jangan suruh org berdasi yg bicara karena pendapatnya akan dipengaruhi oleh kenyamananya..sedangkan orang kecil akan berpendapat sesuai keadaannya...karena nyaman itu gak pernah terpikir oleh orang kecil.

Sekarang saya bertanya "Apakah ada setuju Lockdown tanpa memikirkan rakyat kecil ?"
Masih banyak jalan lain untuk selamatkan rakyat tanpa harus mengurung rakyat yg hanya membuat rakyat kecil mati perhalan lahan dalam kurunganya..karena pulang kampungpun mereka gak boleh . Sedang jaminan hidup dikota sudah semakin sulit.
Andai Ibu kota, meminta kami tidak keluar dari Kota, apakah ada Jaminan Ibu kost tidak cemberut kami tdk bisa bayar kontrakanya dlm 2bln saja..bagaimana seterusnya..??.

Semoga ini dipikirkan, para "ORANG ORANG BESAR".. untuk kami "orang orang kecil".




Tidak ada komentar: