Sabtu, 11 April 2020

ZONA MERAH

MAHIDITATU Semboyan penulis MAti HIdup DI TAngan TUhan.


ZONA MERAH.
Dua pekan sudah, Kenari tak menari di awan.
Katak Katak bersembunyi enggan berdendang.

Semua berubah sunyi..

Terdengar lirih seperti tangis panjang dari uap penjaja Putu kitari kampung. Tak satupun pembeli memanggilnya..

Sedang dipintu pintu kontrakan sempit duduk termenung , bapak , ibu , anak , istri , menantu, cemas esok makan apa ?

Semuanya runtuh..

Kecerian berubah jadi ketakutan.
Keakraban berubah saling curiga..
Tak luput tempat ibadahpun dijauhi..
Yaa Tuhan..
Ini Ujian atau peringatanMU..?
Betapa kecilnya kami..untuk melindungi diripun tak sanggup.. kecuali atas lindunganMU .. Tuhan.

Semua porak porandak...
Menghancurkan nurani, menolak jasad dikebumikan.. menolak berjabatan.. menolak berjamaah.. menolak logika.. hingga kebebasanpun dibui.. entah sampai kapan..?
Corona ... segeralah pergi..!!" Dan Jangan Kembali...

Zona Merah
11 April 2020


Tidak ada komentar: