Sabtu, 11 April 2020

ZONA MERAH

MAHIDITATU Semboyan penulis MAti HIdup DI TAngan TUhan.


ZONA MERAH.
Dua pekan sudah, Kenari tak menari di awan.
Katak Katak bersembunyi enggan berdendang.

Semua berubah sunyi..

Terdengar lirih seperti tangis panjang dari uap penjaja Putu kitari kampung. Tak satupun pembeli memanggilnya..

Sedang dipintu pintu kontrakan sempit duduk termenung , bapak , ibu , anak , istri , menantu, cemas esok makan apa ?

Semuanya runtuh..

Kecerian berubah jadi ketakutan.
Keakraban berubah saling curiga..
Tak luput tempat ibadahpun dijauhi..
Yaa Tuhan..
Ini Ujian atau peringatanMU..?
Betapa kecilnya kami..untuk melindungi diripun tak sanggup.. kecuali atas lindunganMU .. Tuhan.

Semua porak porandak...
Menghancurkan nurani, menolak jasad dikebumikan.. menolak berjabatan.. menolak berjamaah.. menolak logika.. hingga kebebasanpun dibui.. entah sampai kapan..?
Corona ... segeralah pergi..!!" Dan Jangan Kembali...

Zona Merah
11 April 2020


Minggu, 05 April 2020

Kangen Kopi PU dan Nasi Kotak.

MAHIDITATU Semboyan penulis MAti HIdup DI TAngan TUhan.

Ada yg hilang dari  keseharian yg jadi favorit waktu dan tempat bagi pekerja seni khususnya didunia perfilman nasional.
Kangen Kopi Pu dan Nasi Kotak..

Akibat dampak Covid 19. Menyebabkan ada rasa yang hilang. Yaitu hilangnya satu lokasi yang paling favorit bagi orang film.. Jadi bisa diistilahkan "Produksi film tanpa PU bagaikan Sayur tanpa Garam". Hambar, hampa dan kosong tak berisi.. karena salah satu sumber inspirasinya kru film adalah hadirnya PU ditengah2 lokasi syuting. Hahagahaha.. aneh kedengarannya, tapi itulah realita yg gak bisa nggak.

Pu oh Pu.. datanglah pagi sebelum yg lain datang karena "kopimu dan Sarapan pagi itu sudah jadi prosedur utama sebelum semua mulai bekerja" .
Pu oh Pu .. kaulah favorit bagi insan film, tanpamu tak akan ceria sebuah lokasi.. sebagus apapun..seindah apapun set lokasi bila tanpa kehadiran Nasi kotak dan kopi PU , semuanya jadi hampa.
20hr  sudah akupun kehilanganmu, PU...
KANGEN NASI KOTAK DAN KOPI PU.



Sabtu, 04 April 2020

Wakil Rakyat Lupa Mantan

MAHIDITATU Semboyan penulis MAti HIdup DI TAngan TUhan.
*
Yang saya dengar banyak mantan aktor dan aktris serta artis maupun musisi juga budayawan YANG MENJADI WAKIL RAKYAT.. "TAPI".. Belum ada yg saya dengar atau lihat beritanya Membantu orang orang belakang layar , belakang Panggung yg telah membesarkan nama2 mereka.. PADAHAL JELAS2 para kru film, kru panggung dan parang pendukung Produksi Seni seperti driver antar jemput kru dan alat itulah yg paling terkena dampaknya, Akibat Mewabahnya Covid19 di Indonesia telah disetop kegiatan Pariwisata, seni dan budaya untuk memproduksi karyanya.. contoh di Jakarta saja telah menghentikan kegiatan syuting PULUHAN atau mungkin RATUSAN PH , menutup tempt2 wisata dan gedung2 kesenian ..itu artinya ada ribuan kru yg berhenti berpenghasilan sejak wabah melanda Jakarta dan sekitarnya..?
"
"TAPI KALAU TIDAK SALAH"
Mananih ? Pedulinya Para Wakil Rakyat mantan Aktor , Aktris , Artis, Budayawan dan Seniman .?? Setidaknya menyuarakan..
Apa karena sudah mantan maka dilupakan induk yg telah membesarkannya ??

Semoga saja salah pengelihatan saya , atau mungkin baru akan atau sedang berjalan tapi saya kebetulan tak melihat beritanya , infotaimennya atau gosip gosipnya .

Karena yg saya tau cuma itu. Pekerjanya yg terdampak masih bingung sampai kapan kita bisa kerja lagi..kapan syuting lagi...kapan gelar seni budaya lagi..wisata buka lagi.
Semoga segera aktif lagi atau setidaknya kalaupun libur diperpanjang, ada'lah 
Wakil Rakyat yg tak lupa pada MANTANNYA dimasa kecil, untuk menyuarakan hingga menembus kediding Pemerintah, menyayat nurani setajam 
SILET


.

Rabu, 01 April 2020

Dukung Dokter Tirta, Lawan Covid 19 dan Buzzer Politik

MAHIDITATU Semboyan penulis MAti HIdup DI TAngan TUhan.


Sebenarnya kita berpegangan saja pada apa kata istilah orang2 tua kita yg bilang "Tak ada asap, kalau tak ada api...".
Disini saya berpendapat "Sangat mendukung upaya gerakan melawan Buzzer ". Seperti yg disampaikan seorang dokter yg sedang terkenal ditengah2 wabah Covid 19.. seorang dokter yg banyak berjuang menolong masyarakat dalam melawan Covid 19... sumbangan materi dan tenaganya wajib rasanya untuk kita beri apresiasi setinggi tingginya..
Namun disamping itu perjuanganya dan semangatnya juga membawa keprihatinan saya khususnya, melihat Pak dokter justru diserang isu isu miring dari para buzzer "menurutnya".
Itulah sebab kita harus pandai2 melihat dan mengamati sebelum berkomentar..

Terlepas dari persoalan diatas..memang benar kita harus melawan Buzzer Buzzer yg tdk tidak bisa dipertanggung jawabkan,
Tapi kita juga jangan menjadi penyambung lidah Buzzer "karena komentar kita yg mendukung atau tidak mendukung".. Sulitkan ??. Semuanya tergantung pada diru kita sendiri untuk menjadi bijak.



Ditengah tengah kesulitan, kepayahan dan kelelahan masyarakat melawan wabah Covid 19, kini bertambah lagi beban Pemerintah yg juga menyebabkan kebingungan masyarakan dengan hadirnya virus virus Buzzer yg tdk dapat dipertanggung jawabkan.. "Goreng sana Goreng sini yg  dampaknya menjadi bahan adu domba dimasyarakat.

Saya sendiri baru menyadari bahwa ada Buzzer buzzer yg mencoba membuat kekeruhan di masyarakat setelah melihat Dr Tirta..mencak mencak di akun instagramnya, yg beredar luas kemasyarakat dimana sang dokter merasa difitnah oleh para Buzzer2 Politik yg tdk jelas identitasnya..
Dari penjelasan dr Tirta saya mendukung upayanya melawan Buzzer.. tapi sebelumnya mungkin perlu juga teman2 , sahabat2 dan masyarakat ketahui.. (bkn berarti semua masyarakat blm tahu ya) saya yakin lbh banyak yg tahu apa itu buzzer ketimbang saya.

Melanjutkan..
Apa itu "Buzzer"  ? Sebenarnya setiap orang sebagai mahluk sosial bisa atau secara tidak sadar menjadi Buzzer.., karena seorang Buzzer itu bertujuan menjelaskan, menyuarakan, menyampaikan apa yg disepakatinya atau didukungnya. Itu sebabnya seorang Buzzer bisa digunakan untuk tujuan Politik dan bisa juga untuk tujuan Ekonomi.

Ada Buzzer adapula Influencer :
BUZZER.
● Akun di Medsos yg tdk mempunyai reputasi yg jelas untuk dipertaruhkan.
● Buzzer ada yg di bayar ada juga yg sukarela.
● Buzzer Cenderung dlm kelompok yg tdk jelas identitasnya , biasanya motifnya ideologi atau motif Ekonomi tergantung isu yg ingin diangkat.

Beda lagi Influencer.
■ Akunnya Jelas , nama dan identitasnya jelas.
■ Memiliki Follower banyak dan punya sikap yg jelas untuk mendukung dan tidak mendukung.

Nah dari kedua latar belakang diatas sudah bisa diketahui mana Buzzer dan Mana Influencer.. tapi tdk juga selalu terpisahkan.. seorang influencer juga bisa menjadi penyulut isu untuk Buzzer berkomentar.. hingga bisa membingungkan masyarakat, apalagi ide2 atau ungkapan2 yg kurang populer bisa jadi barang Gorengan bagi seorang Buzzer ..yg kebetulan tdk Pro dan dianggap menyerang kelompoknya, kepentinganya ataupun panutanya..
Disini Masyarakat harus jeli melihat dan memahami persoalan bukan dgn melihat siapa yg mengatakan tapi pelajari dulu apa yg dikatakan ..
Karena kebanyakan dari kita terjebak dgn tampilan figur dan Popularisme seseorang, sehingga selalu menganggap yg paling populer itu dianggap paling benar..
Padahal...
Belum tentu juga benar..

Kesimpulanya ada pada diri kita sendiri.. Menjadi Bijak sebelum mengambil kesimpulan.

DUKUNG INDONESIA DAMAI LAWAN COVID 19.