Sabtu, 31 Maret 2018

Goresan Penamu

Yuuk..kita menulis bersama..dan Abadikan bersama..


Omah Keong Kreasi Seni, kali ini ingin tampil dengan sesuatu yang berbeda..

Omah Keong Kreasi Seni yang biasanya menampilkan Puisi karya karya pribadi dan monopoli hanya karya Penulis Omah keong sendiri , kali ini mengajak kepada rekan rekan pencinta puisi untuk ikut menampilkan karyanya dalam blog Omah Keong.
dengan tidak meninggalkan etika seni dan norma norma hukum yang ada.
Omah keong dalam menampilkan karya karya sahabat sastra, Omah keong akan menampilkan tulisan tulisan karya rekan rekan pencinta puisi dengan Original sesuai napas dan gaya penulisnya tanpa edit kata , judul dan lainnya.. Omah Keong Kreasi seni dengan penghargaan yang setinggi tingginya pada rekan/sahabat puisi tetap aka menampilkan nama penulisnya berikut biodata penulisnya secara Singkat.
Blog dalam Tampilan spesial dari Omah keong kali ini adalah bertujuan untuk memperkaya dan membangun kecintaan kita pada puisi dan menanamkan budaya menulis . 

Yuuk kita mulai menulis bersama ..
Kirimkan karya karya puisi sahabat sahabat puisi Omah Keong r ke E- mail : Aryohandoko25@gmail.com
Temanya bebas bebas aja tapi Sopan dan Santun.
Terima kasih untuk semua sahabat sahabat penulis yg bersedia mengabadikan tulisanya bersama Omah Keong.

"Rubah Dunia ini dengan Goresan Penamu".





AKU SEPOTONG PUISI

OLeh: Aryo.H

Aku sendiri berdiri tanpa penyangga..
Tak perlu kau iba.

Bermilyar milyar kata kupunya..
tak perlu kau puja.

Indah terangkai mengiring sukma..
tak minta kau puji..

Aku bukan penjaja kata...
Yang butuh kau beli.

Simpan saja kocekmu..tak hasratku menyentuhnya.

Aku hanya suka senyumu..kala goresanku mampir dibola matamu..

Aku bukan Sayembara.. yang bisa menang atau kalah..
Bukan juga kalimat adu.. yang punya lawan tuk diseteru..

Aku hanya berpatah patah kata yang harap dunia tersenyum..

Sajianku membawa suka, menghapus duka..  Menjanjikan rindu menyemat haru..
Menyulut semangat melawan takut..
Membelai jiwa jiwa yang gundah...

Meski kuhanya sepotong puisi,.
Pekiku setara halilintar.. menguncang gunung .
Sapaku selembut kabut.. selimuti hati nestapa.
Ucapku bak buluh perindu..merayu, merajut cinta.

Aku ada dan terus ada..hingga terbawa ke batas nirwana..

Meski ku hanya sepotong puisi.






Jumat, 30 Maret 2018

MENCARI TUHAN


SENDIRIKU.

Sendiriku dalam doa adalah kebersamaanku bersama Tuhanku.

Kesendirianku dalam doa adalah hakikat sejatinya hidup.

Sendiriku adalah lembar catatan Tuhanku untuk aku.

Sendiriku dalam renungan temuin tujuan Tuhan ciptakan aku..

Dalam gelap atau dalam terang , aku tetaplah hambaMu..

Ampuni aku yang belum mengerti aku..

***

Rabu, 28 Maret 2018

MERINDU


MERINDU.

Katakan pada rembulan diatasmu maka rembulan akan mendekat padaku tuk bercerita tentang kamu..

Katakan pada angin yang meniupmu maka angin akan membisik ketelingaku ceritakan kabarmu malam ini..

Katakan pada bintang yang bertabur diatas tidurmu , maka gugusan bintang akan mengajaku bermimpi tentang kamu..

Meski kau nun jauh disana..bumi kita masih satu.. katakan saja pada dunia kalau kini sedang merindu..

Aku merasakan apa yang kau rasakan meski kita tak satu..

OMAH KEONG
26 April 2018

Kamis, 15 Maret 2018

Candu Cumbu Penari

Cantik parasmu menebar pesona putri khayangan.
Halus kulitmu menjerat hasrat mata memandang.
Merekah senyum tawamu 
tawarkan rindu bercumbu.
Lekuk tubuhmu pemicu hasrat pacu jantungku.
Kau buat mimpi tiap lelaki.
Bermimpi untuk terus bermimpi..
Kutunggu dibelakang panggungmu Penari.



***
DEWIKU

Sungguh
Tak bisa ku lukiskan dengan kata kata karena kau lebih indah dari sejuta kata..
Tak bisa ku bayangkan bagaimana ku harus memulai untuk mengawali untuk kumemujimu indahmu lebih sempurna dari sejuta pujian.
Ku tak sanggup untuk tak sanggup mencintaimu
Dewiku
Cahayaku
PATAH PENCIL

Aku menulis tanpa sekolah
Jikalau semua berpikir harus, maka aku hanya akan jadi sampah.
Sampah yang terbuang Sebelum sempat terbaca..
Sebelum sempat terlihat..
Sebelum sempat dimengerti..
Aku juga tak mengerti.,
Juga tak minta tuk dimengerti..
Pinsilku biarlah patah, patah tuk menulisi kertas kertas yang terbuang ..

Omah keong
Menulis.
Pas di tengah tengah Maret '2018.

Bukan puisi sekolahan.
Bukan untuk minta dimengerti.

Kekasih menulisi diantara buku buku bambu..
Tentang cinta dan rindu..
Tak perlu kekasihku ratapi rembulan yang berlalu..
Dekapmu dalam pelukanku lebih bermakna dari pada kau menangis..
Tinggalkan yang lalu..
Lupakan yang kemarin..
Jangan lagi petik dawai itu bila hanya menambah luka dihati..
Kekasih menulisi diantara buku buku bambu, tentang kita, tentang kau dan aku.


Rabu, 07 Maret 2018

Perawan desa

Ikat simpul rambut pita merah jambu, dikepang kepang dua, berayun ayun diterpa angin.

Kain kebaya corak mawar melingkar pinggul berlekuk..,
dilenggak lenggok langkah bak penari.

Halus jemari tangan bermain air tepian sungai, duduk dipundak batu..,
dipercik percik perahu kertas.

Sayup sayup seruling gembala, menambah riang pelangi senja..,
mengusir camar, dikepak kepak sayap beriringan.

Duhai cantik nian perawan desa, lesung pipit hiasi senyum bak delima merekah.., jadi candu impian tuk meminang.


Dari balik bukit cemara
aku memandang.

OMAH KEONG, KREASI SENI.
Tuk hari Peremuan sedunia.
8 Maret 2018




Selasa, 06 Maret 2018

PUJANGGA LUCU

PUJANGGA LUCU

Tanpa lelucon kutertawa sendiri, lihat dunia katanya sudah terbalik.
Aku tertawa yang harusnya menangis..
Aku menangis yang harusnya tersenyum..
Aku tersenyum yang harusnya terharu..
 Aku terharu yang harusnya marah..
Dan ..
Aku marah ketika semuanya tersenyum..
Tak harus begitu harusnya..

Kenapa idialisme kau gadaikan, perjuangan kau hianati, keindahan kau kotori, sejarah kau permainkan..
Pujangga bukan penjaja kata , seperti tukang kayu yang harap dibeli untuk kapak dan gergaji..
Hai penyair penyair muda apa kau kehilangan arah, atau akalmu telah terbelah..?
Kau hianati angin yang berhembus. Kau dustai Ombak yang bergulung..
kau nistakan bulan bintang yang tersenyum.
Karyamu napas alam, berbisik liwat angin yang berhembus..
Kekuatan katamu karunia Ilahi..bukan untuk jual beli.

Senin, 05 Maret 2018

DONGENG CINTA 2

PUPUS SETIA

Ketika kau lepas genggaman tanganku..
Terlepas juga cincin dari jari manismu..
Jatuh ketanah bergulir ke jurang perpisahan..

Apa mau dikata, kita sama sama bungkam..
dalam tanya.

Ketika ku basuh butir air mata dipipimu.
Tertutup pula hati yang lama menagih janji..
Janji setia tinggal membekas dibibir..
Bersama asa yang tak lagi berharap..
Kembali.

Gugur bunga setaman,layu sebelum berkembang..
Cinta yang lama ditanam bersama, lepas akar dari tangkainya..
Mati .. mati dan tak ada pelaminan yg dinanti..

Mungkin kuharus bunuh cinta dihati..
Pupus sudah segala asa untuk setia
Bersanding
Kasih.



PUPUS SETIA

Puisi ini menceritakan tentang dua sejoli yg telah lama menjalin kasih, janji setia hingga kepelaminan ..
Tapi apa mau dikata, jodoh tak berpihak pada mereka..gugur bunga setaman, layu sebelum berkembang..
Masing masing mencari jalannya sendiri..karena orang tua sigadis telah memilihkan anaknya pada jodoh yg lain..
Mati, mati akar terpisah dari tangkainya..semua asa hilang bersama jatuhnya cicin pengikat dua hati yg tak lagi bersama..hingga dibunuhnya cinta dihati.
Jodohnya pergi bersama mimpi mimpi orang tuanya.



Sabtu, 03 Maret 2018

Dongeng Cinta


PUTUS
Cinta Semusim


Saat itu guntur mulai dekati  rembulan, awan hitam turut selimuti malam, langit menjadi gelap, sepekat hati yang berduka..

Burung burung malam bersahutan , terbang kesana kian kemari, pertanda mendung tak bertepi, hingga murung tak  terbendung ..

Pucuk pucuk pinuspun bergoyang, dihembus angin yang meronta, seiring gerimis jatuh sebutir, bersama tetes air mata yang berlinang..,

Bidadari tak ayal dirundung malang..,
selendang sutranya tak bisa membalut duka..,
duka karena luka asmara,
kekasihnya ingkar janji..
Diputus cinta semusim.


Hari Kelahiran.

Hari kelahiran

Tangis pertama bayi mungil adalah sastra terindah yang menyeruak telinga sang bunda..

Helaan napas bukaan terakhir sang bunda adalah bisikan doa pertama bayi suci dilahirkan..

Kelahiran bukan tanpa iring ketulusan ..

Dekap erat sang bunda selimut bahagia..
Kecup dipipi belaian sayang sanubari..


Selamat datang bayi mungil..dunia tersenyum menyambutmu..