Kamis, 06 September 2018

Film Horor "lain lubuk lain ilalang"

 Seni dan sastra.

Memang benar ada istilah "Lain lubuk lain ilalang".
Segala sesuatu tergantung dimana tempatnya dan dari mana asalnya.
Seperti satu hal yang menarik perhatian saya untuk menulis yaitu tentang bentuk bentuk hantu serta keberadaannya seperti yang bisa kita bayangkan mengikuti imajinasi dari para penulis cerita film dan digarap kemudian oleh Sutradara yg masih serumpun tentunya dgn penulis ceritanya.
Semua tergantung dari mana asalnya dan mengambil dari cerita cerita atau mitos mitos serta legenda legenda rakyat secara turun temurun.
Seperti contoh
Hantu Pocong adalah mitos yg diyakini masyarakat Indonesia.
Hantu Fampir adalah mitos dari dunia barat..dan lain lain sesuai asal negara dan budaya masyarakat dimana asal cerita itu ada.
Pastinya di Amerika gak ada Pocong..


Satu hal lagi tentang rupa dan tampilanya pastinya berbeda..
Kebanyakan hantu dlm film kita dibuat jelek jelek rupanya dan menyeramkan, sedang untuk film luar masih banyak yang cantik cantik dan ganteng ganteng..
Coba lihat film berjudul "Gost" contohnya..tidak menyeramkan dan tidak berubah bentuk hingga akhir..
(Atau mungkin saya salah).

Hantu belanda dlm film horor indonesia.
Foto selfi dgn pemeran film horor indonesia.
Seremkan rupanya.


Ada sebuah pertanyaan besar lagi,
Mengapa ? Dalam setiap produksi film Horor selalu mengambil lokasi dari kebanyakan yaitu Hutan, Rumah Sakit dan Kuburan ?
Foto persiapan Syuting di sebuah hutang di Majalengka.

Dan satu lagi foto diambil dari Syuting film Horor di Studio Alam Depok.

Apakah hantu tidak ada ditempat tempat keramaian atau dalam sebuah pesta.atau di Pusat pusat keramaian seperti pasar atau dalam sebuah pesta atau disaat terang  (siang bolong).?

Yah semoga saja nanti ada penulis cerita yg membuat cerita tentang hantu disiang bolong. Atau yg tidak selalu harus menampilkan rupa hantunya.. seperti halnya hantu kertas atau hantu buku..seperti film film luar negeri..

Maju terus industri film indonesia..